Solusi Energi Alternatif Pengganti BBM
Akhir-akhir ini sedang santer sekali pemberitaan mengenai kelangkaan bahan bakar bersubsudi di berbagai kota. Orang mengantri di SPBU demi mendapatkan kucuran BBM untuk mengisi kendaraan mereka. Bahkan sampai ada yang marah-marah gara-gara lama antri dan tak kunjung mendapatkan giliran untuk diisi. Bensin premium seakan menghilang ditelan bumi ditengah isu/pemberitaan akan ditariknya subsidi untuk bahan bakar satu ini. Dengan ditariknya subsidi berarti harga premium yang tadinya berada diharga Rp 6.500,00 berarti akan mengalami kenaikan. Menurut website resmi Kementerian ESDM kelangkaan BBM bersubsidi ini dikarenakan adanya pembatasan subsidi yang tadinya 48 juta kiloliter BBM menjadi 46 juta kiloliter. Menurut Menteri ESDM, Jero Wacik, dengan kuota subsidi BBM menjadi 46 juta kilo liter maka BBM subsidi hanya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hanya sampai pertengahan Desember atau awal Desember, sehingga untuk mengatasinya mulai dilakukan penghematan BBM subsidi.
Di tengah peristiwa yang cukup menghebohkan negara ini tentu BBM bersubsidi memang menjadi bagian penting bagi masyarakat. Apalagi jika memang benar subsidi untuk BBM benar-benar ditarik maka beban masyarakat menjadi semakin banyak. Oleh karenanya penting sekali untuk mencarikan solusi energi alternatif pengganti bensin premium yang merupakan salah satu BBM bersubsidi yang banyak digunakan oleh masyarakat. Di Indonesia ternyata banyak sekali penelitian baik dilakukan oleh peneliti, mahasiswa ataupun masyarakat umum untuk mencari berbagai alternatif untuk mengganti BBM yang seringkali menghilang di pasaran. Berikut beberapa BBM alternatif yang saya dapatkan dari berbagai sumber di intrernet.
1. BBM dari Sampah Organik
Dia adalah Arif Wibowo, seorang warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Jombang Kota yang berhasil menemukan energi alternatif yang memanfaatkan sampah organik. Sampah organik sangat mudah didapatkan karena setiap orang pasti membuang sampah organik. BBM rekayasa Bapak Arif ini menggunakan biomas/ sampah organik berupa dedaunan kering/ jerami yang dicampur dengan tetes tebu. Cara membuatnya pertama dengan menghaluskan bahan baku utama sampah organik, kemudian campurkan dengan tetes tebu dan ragi yang selanjutnya akan difermentasi. Hasil fermentasi inilah yang akan disuling untuk mendapatkan etanol. Agar sesuai dengan nilai oktan pada bensin premium yaitu 93 persen, etanol hasil sulingan perlu dimurnikan lagi dengan menggunakan kapur barus. Penemuannya juga sudah diujicobakan pada kendaraan bermotornya sendiri, hasilnya langsung jalan.
2. Minyak Jelantah
Minyak jelantah adalah minyak sisa yang dihasilkan dari proses memasak dan seringkali setelah terkumpul maka akan dibuang. Ternyata minyak yang biasanya tidak bermanfaat itu bisa digunakan untuk menggantikan bahan bakar minyak berjenis solar. Minyak jelantah bisa digunakan untuk mesin diesel. Hasilnya memang sudah diujicobakan pada mobil dengan menempuh jarak yang panjang dari Jakarta - Bali. Hebat kan, tidak kalah dengan solar. WVO (waste vegetable oil) justru lebih sering bisa digunakan pada kendaraan keluaran lama namun harus memasang mesin konversi terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Alat konversi inilah yang akan mengubah minyak jelantah menjadi bahan bakar minyak mobil diesel. Minyak jelantah yang digunakan juga harus dibersihkan terlebih dahulu agar benar-benar berbentuk minyak dan tidak ada residu sisa masakan.
3. 60 Jenis Tanaman
Menurut Kementerian Riset dan Teknologi, tidak kurang dari 60 jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia bisa digunakan untuk membuat bio energi untuk alternatif BBM. Tanaman-tanaman tersebut telah diuji dan menghasilkan biodiesel dan bioetanol, diantaranya adalah keluarga palma seperti kelapa, kelapa sawit, sagu serta tebu-tebuan. Beberapa tanaman yang bukan merupakan tanaman pangan seperti jarak pagar, jarak kepyar dan kapuk randu. Methil Esther yang merupakan nama kimia biodisel adalah bahan cair yang diperuntukan untuk mesin disel yang terbuat dari minyak nabati dan yang lebih menarik mesin tidak perlu dilakukan modifikasi untuk menggunakannya. Keuntungan biodiesel memiliki efek
pelumasan terhadap mesin, menurunkan koefisien gesek pompa dan
melindungi cam-profile pompa. Mengurangi emisi karbon (CO), PM dan free
sulfur. Penanganan dan penyimpanan lebih mudah, aman dan tidak beracun.