Cara Praktis Menghindari Cedera Saat Bermain Futsal
Cara Praktis Menghindari Cedera Saat Bermain Futsal-Futsal adalah olahraga yang identik sekali dengan adanya body contact antar pemain. Saling jegal dan saling senggol, saling dorong adalah hal biasa. Jatuh maupun kelelahan adalah hal yang tidak bisa dihindarkan saat bermain futsal. Seperti olahraga lain, futsal pun memiliki risiko cedera buat para pemainnya. Baik itu pemain profesional maupun amatir, memiliki peluang yang sama untuk mengalami cedera. Cedera adalah hal yang sangat tidak diinginkan oleh setiap atlit, menunggu diluar lapangan melihat rekan lain bermain pasti menjadi hal menyakitkan.
Cedera dapat berupa luka yang disebabkan oleh benturan antar pemain maupun karena jatuh. Bisa juga karena keseleo ataupun cedera otot. Cedera yang sering terjadi pada olahragawan biasanya berupa
Dari beberapa jenis cedera di atas, umumnya cedera disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Pendinginan Kurang
Pendinginan yang kurang dapat ditandai dengan terjadinya kaku sendi. Hal ini akan diketahui setelah seseorang bermain futsal atau setelah lama tidak bermain futsal maka sendi akan terasa kaku dan nyeri, terutama saat bangun tidur.
2. Cedera Yang Belum Sembuh
Penanganan penyembuhan cedera sebelumnya yang belum benar-benar sembuh dan sehat (habitualis) bisa menyebabkan cedera yang lebih buruk lagi.
3. Overuse (Penggunaan Yang Berlebihan)
Cedera yang disebabkan karena ketegangan yang terus menerus pada bagian tubuh tertentu hingga bagian tubuh tersebut rusak dan akhirnya terasa sakit. Beberapa faktor overuse antara lain:
Walaupun bermain futsal punya risiko mengalami cedera, namun bukan berarti tidak bisa menghindarinya. Menurut Cedera saat bermain futsal dapat dihindari antara lain dengan:
1. Lakukan pemanasan dan pendinginan sebagai rutinitas yang tepat.
Sebelum memulai futsal, sebaiknya melakukan pemanasan (warming up), hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu tubuh beserta jaringannya, meningkatkan aliran darah bersama dengan gerakan-gerakan otot pada saat pemanasan dilakukan, meningkatkan secara perlahan-lahan kerja jantung sehingga jantung akan lebih siap bekerja lebih cepat ketika sudah kick off sudah dimulai.
2. Secara konsisten menggabungkan latihan kekuatan dan peregangan
Kemudian Anda harus mendedikasikan 10-15 menit untuk dinamis peregangan sebelum kick-off. Dan jangan buru-buru pergi ke bar setelah pukulan peluit akhir. Tetap di lapangan dan hangat turun dengan beberapa peregangan statis - ini akan membantu memecah penumpukan asam laktat dan memperpanjang otot-otot Anda
3. Sesuaikan Latihan Kekuatan Mengurangi Cedera
5. Periksa dahulu gawang apakah sudah aman dari benda-benda yang membahayakan.
Faktor resiko cedera pada saat bermain futsal maupun sepakbola bisa dihindari dengan tetap berlatih secara benar dan tetap melakukan pemanasan walaupun bukan profesional serta tidak meninggalkan sesuatu yang sepele seperti memeriksa kondisi gawang.
Cedera dapat berupa luka yang disebabkan oleh benturan antar pemain maupun karena jatuh. Bisa juga karena keseleo ataupun cedera otot. Cedera yang sering terjadi pada olahragawan biasanya berupa
- Sprain yaitu cedera sendi, ligamen dan tendon.
- Strain yaitu cedera berupa robekan atau luka pada otot.
- Kramps yaitu kontraksi otot yang berkepanjangan sebagai akibat dari kelelahan.
Dari beberapa jenis cedera di atas, umumnya cedera disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Pendinginan Kurang
Pendinginan yang kurang dapat ditandai dengan terjadinya kaku sendi. Hal ini akan diketahui setelah seseorang bermain futsal atau setelah lama tidak bermain futsal maka sendi akan terasa kaku dan nyeri, terutama saat bangun tidur.
2. Cedera Yang Belum Sembuh
Penanganan penyembuhan cedera sebelumnya yang belum benar-benar sembuh dan sehat (habitualis) bisa menyebabkan cedera yang lebih buruk lagi.
3. Overuse (Penggunaan Yang Berlebihan)
Cedera yang disebabkan karena ketegangan yang terus menerus pada bagian tubuh tertentu hingga bagian tubuh tersebut rusak dan akhirnya terasa sakit. Beberapa faktor overuse antara lain:
- Tingkat keterlatihan/ kekuatan yang belum memadai saat meningkatkan dosis.
- Teknik yang kurang tepat (tidak efisien dan beban yang berlebih)
- Kelainan anatomis seperti bentuk telapak kaki yang flat
- Peralatan yang digunakan seperti sepatu dan pakaian
- Lingkungan seperti suhu dan kelembaban
Walaupun bermain futsal punya risiko mengalami cedera, namun bukan berarti tidak bisa menghindarinya. Menurut Cedera saat bermain futsal dapat dihindari antara lain dengan:
1. Lakukan pemanasan dan pendinginan sebagai rutinitas yang tepat.
Sebelum memulai futsal, sebaiknya melakukan pemanasan (warming up), hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu tubuh beserta jaringannya, meningkatkan aliran darah bersama dengan gerakan-gerakan otot pada saat pemanasan dilakukan, meningkatkan secara perlahan-lahan kerja jantung sehingga jantung akan lebih siap bekerja lebih cepat ketika sudah kick off sudah dimulai.
2. Secara konsisten menggabungkan latihan kekuatan dan peregangan
Kemudian Anda harus mendedikasikan 10-15 menit untuk dinamis peregangan sebelum kick-off. Dan jangan buru-buru pergi ke bar setelah pukulan peluit akhir. Tetap di lapangan dan hangat turun dengan beberapa peregangan statis - ini akan membantu memecah penumpukan asam laktat dan memperpanjang otot-otot Anda
3. Sesuaikan Latihan Kekuatan Mengurangi Cedera
- Latihan jongkok, melompat, mendarat, mengubah arah, mengubah arah akan mencegah atau menghindari cedera lutut dan pergelangan kaki
- Latihan khusus untuk hamstring (urat lutut) dan pangkal paha akan mencegah dan mengurangi adanya cedera dari tarikan di daerah hamstring dan pangkal paha
5. Periksa dahulu gawang apakah sudah aman dari benda-benda yang membahayakan.
Faktor resiko cedera pada saat bermain futsal maupun sepakbola bisa dihindari dengan tetap berlatih secara benar dan tetap melakukan pemanasan walaupun bukan profesional serta tidak meninggalkan sesuatu yang sepele seperti memeriksa kondisi gawang.