Kesehatan Itu Mahal Harganya, Makanya Jagalah Kesehatan
Besok rencananya bareng sama temen-temen kantor mau ke Bogor buat mengikuti kegiatan Capacity Building. Tidak lupa tadi selepas maghrib disempetin beli perlengkapan mulai dari training, kaos, sabun, dan lain-lain. Pastinya seru nih, karena yang ikut bukan cuma satu bagian atau dua bagian saja tapi satu biro yang kurang lebih ada 150-an orang, baik itu pejabat dan juga para staf, yang sudah senior maupun baru kemarin masuk. Rencananya sih mau tidur sore-sorean, dijadwal kurang lebih jam 21.00 lah, udah pasang alarm terus rebahan dikasur.
Baru rebahan sebentar, koq badan rasanya dingin, greges padahal sudah pake jaket, kepala cenat cenut dan tenggorokan sakit. Aduh, ada yang ga beres nih. Lihat jam dinding masih jam 21.05, mumpung masih sore saya buru-buru ke dokter terdekat, dari pada besok pagi-pagi badan ga karuan. Sampai disana ternyata pasiennya waw.. Masih ada kira-kira 10 orang, saya yang baru datang otomatis dapat nomor antrian belakangan, nomor 47. Satu-satu pasien ada yang keluar kemudian yang lain masuk. Ada hampir satu setengah jam saya mengantri dan akhirnya dapat giliran juga untuk diperiksa. Alhamdulillah setelah diperiksa tekanan darah 110:80, lebih rendah dibanding beberapa bulan yang lalu yang mencapai 130. Sama Bu Dokter saya dikasih 4 macem obat, ada penurun paracetamol, obat sebelum makan, vitamin dan satunya tidak tahu namanya. Setelah sampai dikos, tanpa basa basi langsung saya makan obatnya dan tidak lupa baca bismillah sebelumnya dong..
Sobat semua setelah saya berobat, ada yang saya pikirkan, ternyata sehat itu memang mahal harganya ya, bukan karena saya bayarnya kebanyakan tadi lho, Dokternya baik makanya ga masang tarif mahal-mahal. Sakit itu mahal karena hal-hal yang bisa tertunda atau bahkan tidak jadi disebabkan oleh sakit. Misalkan seorang pekerja yang setiap hari harus berangkat, kemudian sakit maka dia harus beristirahat dan ijin tidak masuk kerja, sehingga gajinya bulan depan pun dipotong sebesar berapa hari dia tidak masuk. Atau seorang pedagang yang sakit sehingga tidak membuka tokonya, padahal penghasilan utamanya adalah dari berdagang. Atau seorang blogger yang seharusnya posting setiap hari, tapi karena sakit postingan pun menjadi terhenti dan blog menjadi terbengkalai sementara.
Contoh diatas hanya jika menghitung dari sisi material saja, potensi-potensi lain seperti tidak bisa masuk kuliah, tidak bisa ikut seminar, tidak bisa berangkat haji dan lain sebagainya tentu karena sakit itu kesempatan untuk menuntut ilmu dan beribadah ikut hilang juga.
Oleh karena itu sobat, sebaiknya sebelum sakit alangkah baiknya menjaga kesehatan. Perhatikan kemampuan tubuh kita, tiap orang itu berbeda kemampuannya dan kekuatannya. Kenali dan pahami kemampuan dan kekuatan tubuh kita.
Contoh diatas hanya jika menghitung dari sisi material saja, potensi-potensi lain seperti tidak bisa masuk kuliah, tidak bisa ikut seminar, tidak bisa berangkat haji dan lain sebagainya tentu karena sakit itu kesempatan untuk menuntut ilmu dan beribadah ikut hilang juga.
Oleh karena itu sobat, sebaiknya sebelum sakit alangkah baiknya menjaga kesehatan. Perhatikan kemampuan tubuh kita, tiap orang itu berbeda kemampuannya dan kekuatannya. Kenali dan pahami kemampuan dan kekuatan tubuh kita.
Buat sobat semua yang lagi sakit, saya doakan semoga lekas sembuh dari segalanya penyakitnya. Buat yang sehat, jangan sakit dong, tetap jaga kesehatan, istirahat yang cukup, kurangi begadang, makan makanan bergizi ya, jangan mie goreng mulu..hehehe, bercanda.