--> Skip to main content

Cara Mengatasi Supir Angkutan Ugal-Ugalan

Sudah sering kita dengar kecelakaan kendaraan  yang dilakukan oleh angkutan umum. Korban-korban bukan hanya orang dewasa, anak pun turut menjadi korban. Mulai dari korban luka ringan, luka berat bahkan hingga meninggal dunia. Bukan hanya mereka para pengendara yang menjadi korban tetapi juga pejalan kaki pun tak luput jadi incaran kecelakaan ini. Baru-baru terjadi kecelakaan yang melibatkan angkutan umum yaitu metromini, TKP nya terjadi di Jakarta, dan 1 (satu) orang pelajar SMP meninggal akibat kecelakaan ini (23 Juli 2013). Sungguh sangat disesalkan lagi-lagi pelajar menjadi korban. 
Kelalaian pengemudi angkutan umum tersebut yang sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Kelalaian bisa karena mengantuk, mengantuk bisa karena kelelahan. Rem blong dan Ugal-ugalan juga faktor yang juga sering dilakukan oleh pengemudi. Alasan paling klasiknya ugal-ugalan adalah kejar setoran. Memang tidak bisa ditolak sistem pengelolaan angkutan umum di Indonesia mayoritas menggunakan sistem setoran. Hanya bisa dihitung dengan jari yang menggaji awak kendaraannya yaitu supir dan kernetnya. Sebut saja transjakarta yang memang binaan dari pemerintah DKI Jakarta, Blue Bird yang memang sudah bagus besar.

Sedikit Solusi
Perbaikan pengelolaan kendaraan umum yang baik, bisa meminimalisir tingkat kecelakaan yang dilakukan oleh kendaraan umum khususnya metro mini. Perbaikan mulai dari kendaraannya, pemeliharaannya, pengemudinya, sistem penggajian pengemudinya. 

Lihat saja dijalanan Jakarta, hanya berapa gelintir metro mini yang kelihatan layak dan nyaman untuk dijadikan kendaraan umum. Selebihnya banyak yang sudah berkarat, bau oli disana sini, kotor, kaca pecah dibiarkan saja, besi yang sudah bolong, knalpot berasap hitam pekat, tempat bahan bakar dengan dirigen. Dengan kondisi seperti itu, pantas saja banyak kecelakaan. Namun apa boleh buat, penumpang/ konsumen/ pengguna yang kebanyakan rakyat biasa hanya bisa pasrah saja, dan tidak jarang penumpang juga menjadi korban kecelakaan. Solusi pertama segera perbaiki armada angkutan umum khususnya metro mini.

Sistem setoran juga menyebabkan pengemudi menjadi tergesa-gesa, takut hari itu dia tidak bisa dapat setoran dan akhirnya hanya dapat lelah dan capek tanpa ada penghasilan sisa untuk anak istri di rumah. Akhirnya saling kebut antar kendaraan satu dengan yang lainnya berebut penumpang demi mengejar setoran. Sehingga kendaraan lain yang tidak ada hubungannya dengan urusan setor menyetor pun ikut kesenggol/ kesudruk. Seperti yang terjadi kemarin juga anak sekolah ikut kesudruk. Apa salahnya sekarang para supir angkutan umum mendapatkan gaji secara reguler baik itu mingguan atau bulanan sehingga supir-supir menjadi lebih tenang dalam membawa kendaraannya.

Terakhir adalah faktor supirnya sendiri, walaupun dengan sistem setoran tetapi jika supir punya kesadaran dengan melakukan ugal-ugalan, bukan hanya orang lain yang akan mendapat kerugian tetapi juga keluarganya mendapatkan kerugian. Orang lain rugi jika menjadi korban, dan keluarganya rugi karena keluarganya tidak mendapatkan nafkah karena supir dipenjara atau malah juga sampai meninggal. Perlunya meningkatkan kesadaran kepada supir-supir angkutan umum tentang pentingnya safety riding.

Pemberian penghargaan kepada supir dan pengusaha kendaraan umum dari pemerintah juga bisa memberikan dorongan pada supir dan pengusaha untuk lebih baik dalam mengelola dan membawa kendaraannya menjadi lebih baik.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar