--> Skip to main content

Mencari Mud Yang Hilang

Ini neh.. Kebanyakan ide mau bikin blog malah ga ada satupun yang terealisasi. Harusnya kalo mau menjalankan sesuatu itu selesaikan dulu satu-satu, ga mungkin sekaligus semuanya selesai.Tapi yang namanya mud, kalo udah datang ga bisa dibendung dan kalo lagi ilang susah minta ampun kalo mau dicari. Ada satu cara sebenarnya kalo mud lagi ilang yaitu "DIPAKSA". Dipaksa alias dalam bahasa inggris forced, adalah andalan bagi orang-orang malas seperti saya. Kaya bangun pagi, memang sangat malas apalagi dinginnya udara pagi ditambah lagi selimut yang terus melambai dan ga mau dilepas. Bismillahhirrohmanirrohim bangun, akhirnya ya bangun juga. Tentu saja dengan bacaan doa bangun tidur sehingga ikatan-ikatan syaitan yang terdiri dari 3 ikatan menjadi satu-satu lepas mulai dari doa, wudlu hingga sholat.

Eh ko malah jadi disangkut pautkan sama sholat, sok alim banget kayaknya. Tapi ada benernya juga lho, kalo mau ngapa-ngapain dan kita lagi dalam keadaan malas baik itu malas beneran maupun malas-malasan. Dengan pemaksaan akhirnya juga malas akhirnya bisa diusir dengan sempurna.

Ada lagi neh kegunaan mekso istilah orang jawa bilang, atau pemaksaan yang bikin orang yang suka kapok pada ga mau telat lagi. Misal saja di kantor saya, sebelum ada peraturan pemberian potongan terhadap gaji jika ada pegawai yang telat banyak pegawai yang memanfaatkannya dengan berangkat siang dan pulang menjelang sore. Padahal jam kerja harusnya dari pukul 8 pagi sampai 17 sore. Tapi  setelah ada aturan pemberian potongan pada pegawai yang telat dan pulang sebelum waktunya bukan lambat namun pasti, ini cepat namun pasti para pegawai dengan penuh keterpaksaan menaatinya dan lama-lama akhirnya menjadi sebuah kebiasaan dan akhirnya benar-benar menjadi budaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya perasaan malu bagi para pegawai yang telat.

Ini sangat cocok bagi orang-orang yang mud-mudan, kadang ya kadang tidak.

Tapi pemaksaan juga sangat bermanfaat untuk menciptakan budaya yang baik dan menghilangkan budaya yang jelek. Contoh pemaksaan yang berujung dengan budaya yang baik adalah reformasi besar-besaran di tubuh KAI. Mulai dari petugas, penumpang, hingga stasiun semuanya berubah. Perubahan apakah secara tiba-tiba saja berubah? ternyata tidak, banyak unsur pemaksaan sehingga pemandangan di stasiun kereta api terlihat lebih tertib, rapi dan aman.

Kalau mau berubah, AYO PAKSA DIRIMU BERUBAH
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar