--> Skip to main content

Bulan Puasa Sebagai Bulan Pendidikan dan Pembinaan Manusia

Ramadhan bulan pendidikan dan pembinaan manusia
Tidak terasa, puasa sudah siap memasuki 10 hari terakhir dibulan Ramadhan, artinya bulan Ramadhan akan segera berakhir. Kayaknya baru kemarin nonton sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1435 H hari Jumat tanggal 27 Juli 2014. Kayaknya juga baru kemarin nulis rencana dibulan puasa, eh tahu-tahu Ramadhan udah mau pergi aja. Bukan Ramadhan kampung sebelah yang pergi lho, tapi ini bulan Ramadhan udah mau habis harinya. Sayang banget kan kalau setelah puasa nggak dapet apa-apa alias ga ada bekasnya. Mungkin ada yang bilang, ini baju baru, celana baru kan salah satu hasil di bulan Ramadhan. Emm.. Iya juga sih, tapi bukan cuma yang seperti itu, orang ga puasa juga bisa dapet baju dan celana baru. Bayi yang baru lahir yang ga bisa apa-apa juga bisa dapat baju baru. Masa orang dewasa masih mau disamakan dengan anak kecil, apalagi bayi? Malu gak? Silahkan jawab masing-masing saja, hehehe.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa sih mesti repot-repot berlapar dahaga, ga cuma sehari tapi sebulan penuh dengan berpuasa? Jawabannya adalah namanya perintah agama, apapun itu harus dilaksanakan, ga perlu ditanyakan kenapa harus dilaksanakan, kenapa wajib. Apalagi perintahnya langsung buat orang-orang yang beriman, bukan buat orang-orang Islam. Jadi yang sudah menjalankan ibadah puasa, bersyukurlah ternyata masih diberikan keimanan oleh Alloh, orang yang beriman kan sudah otomatis Islam.

Kepayahan Mencetak Pemimpin
Memang bener, dibalik segala hal yang diperintahkan oleh Alloh, pasti selalu ada hikmah dan kebaikan dibelakangnya, termasuk puasa. Perintah berpuasa tertuang dalam Surat Al-Baqoroh ayat 183. Ternyata surat Al-Baqoroh berbicara tentang kepemimpinan atau kholifah dan khilafah. Kalau yang pernah baca-baca kisah-kisah para Nabi dan sahabat, mereka adalah manusia-manusia yang berjiwa pemimpin. Salah satunya adalah suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, beliau terlahir yatim dan tidak lama kemudian ditinggal oleh ibundanya Siti Aminah, setelah itu diasuh sebentar oleh kakeknya sebelum kakeknya meninggal. Hingga dewasa, dalam asuhan pamannya Abu Thalib. Kondisi demikian menurut masyarakat kafir quraish pada waktu itu adalah sebuah kehinaan. Namun hal tersebut tidak menjadikan Muhammad sebagai seorang yatim piatu berkecil hati. Bahkan, pada umur beliau diberi gelar Al-Amin oleh masyarakat kafir Quraish. Selanjutnya Beliau diangkat menjadi Rosul di umur yang ke-40 tahun, disini tantangan justru menjadi semakin berat. Berbagai penolakan terhadap ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi mulai dari yang hanya sekedar menolak hingga kekerasan. Namun ternyata berbagai cobaan, tantangan dan hambatan yang dialami oleh Nabi Muhammad mampu menjadikan beliau sebagai seorang pemimpin dunia dan membawa ajaran islam sebagai ajaran kebenaran hingga akhir zaman nanti. Sepertinya memang syarat menjadi pemimpin

Puasa Membina dan Mendidik Manusia
Tabiat manusia adalah berbuat khilaf dan salah. Bulan puasa sebagai sarana untuk memperbaiki diri dan menghapus noda-noda yang yang menempel sebagai kejelekan dalam hati dan perbuatan. Puasa bukan hanya menahan diri dari lapar dan dahaga. Dengan berpuasa akan membina manusia menjadi lebih sabar dan kuat dalam menahan nafsu. Kalau bicara nafsu neh, pasti langsung mengarah ke lawan jenis? Aduh.. Ya, salah satunya itu, tapi bukan itu saja pren ada lagi yang lain seperti marah, menjelekan orang dengan ghibah, berbohong demi keamanan diri, kikir alias pelit dan lain-lain.

Makanya kalau orang puasa tahan pandangan ke lawan jenis biar ga mikir yang macem-macem. Kontrol kalau mau marah-marah, jangan kesenggol dikit langsung bacok.. Eh, yang suka ngegosip mumpung masih Ramadhan, tahan dulu kalau mau ngegosip, sama yang sudah terlanjur terbiasa berbohong atau yang baru latihan berbohong, mulai Ramadhan ini coba stop bohongnya, jadilah jujur. Buat yang suka jajan banyak tapi sodaqohnya dikit , Ramadhan balasan kebaikannya berlipat-lipat, jangan nanggung-nanggung kalau mau sodaqoh dan berinfaq. Dan lain-lain yang baik-baik deh.

Indah banget ya kalau semua kebaikan itu bisa dilakukan di bulan Ramadhan. Itu dia, kalau satu dua hari mungkin masih banyak yang bisa, hari ketiga dan selanjutnya masih banyak yang bisa ga ya? Semoga saja masih. Amien...

Itulah indahnya bulan puasa, membina manusia agar menjadi manusia seutuhnya, sebagai khalifah di dunia. Membiasakan segala yang baik-baik bukan hanya satu atau dua hari saja, tapi satu bulan penuh. Tentu hal-hal yang dilakukan secara terus-menerus tanpa berhenti akan menjadikan siapa yang melakukannya akan terbiasa bahkan bisa menjadi sifat baik.

Eh, tahu ga musuh manusia? dia adalah Syaitan, syaitan musuh manusia yang nyata, bukan bohongan. Sebulan penuh puasa dengan tanpa gangguan syaitan karena pada saat Ramadhan syaitan dibelenggu. Puasa akan memperkuat diri seorang muslim, sehingga dalam menghadapi 11 bulan lain diharapkan tidak akan terpengaruh dengan godaan dan gangguan syaitan.

Mumpung masih bulan puasa, apalagi disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, banyak sekali keutamaan yang bisa diperoleh. Jangan nunggu bulan puasa tahun depan untuk mulai dari awal Ramadhan lagi, mulai dari sekarang habis-habisan di sepuluh hari terakhir. Emang tahu umur kita sampai tahun depan?
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar